Photobucket

Selasa, 26 Juni 2007

Sepercik Damai

Sepercik Damai

Erat terpatri dalam benak
Bumi bergetar, samudra bergolak, pun gunung berontak
Aceh, Nias, Padang, Nabire luluh lantak
Nun di Thailand, Srilanka, India, Maladewa pun jauh di Kenya
Gelora samudra menghentak-hentak
Jerit tangis pilu mengiris dada
Hilang somah, rumah, sawah, pun segala
Habis kikis tiada sisa

Kuat melekat dalam ingatan
Bedil, pistol, granat, pun meriam
Mendesing, menggelegar
Aceh meleleh, Papua berduka,
Irak terserak, Palestina membara,
Pun Afrika sana merana
Hilang harapan, lupa kata, habis bahasa
Bilakah ramai berganti damai?

Lilin tlah menyala
Laksana sepercik damai di tengah prahara
Biarlah damainya memercik ke sudut hati
Nyalanya tersimpan dalam ingatan
Hangatnya merasuk setiap kalbu
Wartakan damai ke segala bangsa

simbok, 18 Agustus 2005

Selasa, 19 Juni 2007

Kenapa Angkringan?

Rasanya nama "angkringan" memang begitu dekat dengan orang-orang Yogya. Banyak komunitas pakai nama itu. Saya pun menamai blog ini "angkringan" karena beberapa alasan. Seorang murid saya dari Kanada pernah menulis bahwa angkringan menjadi tempat yang mempertemukan dan mempersamakan orang-orang dengan asal, agama, tingkat sosial atau ekonomi dan okupasi berbeda. Bisa bertemu tukang becak, mahasiswa, seniman, bahkan peneliti bersama di satu tempat.
Harapan saya, di blog ini saya bisa berbagi sesuatu dengan siapa saja, dalam bentuk apa saja, dan tentang apa saja. Begitulah kira-kira.