Photobucket

Jumat, 12 Desember 2008

Anjing Saja Punya Hati ...

Kemarin saya membaca sebuah tulisan singkat tentang seekor anjing di Santiago, Cile. Dalam tulisan itu dikisahkan, banyak orang menginginkan anjing itu lantaran mereka melihat tayangan video di televisi lokal maupun situs web. Konon, dalam video itu terekam gambar seekor anjing yang sedang menarik tubuh anjing lain (yang sedang sekarat tertabrak mobil) menuju bagian jalan yang cukup aman. Tindakan ini sangat menyentuh hati para penonton, sampai-sampai banyak orang yang mau mengadopsi anjing itu. Akan tetapi, hingga kini, sang anjing tak pernah muncul lagi.
Duuhhh .... Anjing saja masih punya hati untuk menolong sesama yang menderita. Bagaimana dengan kita? Kalau tak punya kepentingan, kenapa harus peduli dengan orang lain? Begitulah sikap kita pada umumnya. Cuek! Tidak mau tahu! Tak tergerak sedikit pun! Bahkan mungkin menyiksa atau membunuh sekalian! Itulah manusia! Diberi banyak kelebihan, tetapi tidak dipergunakan dengan baik.

Selasa, 16 September 2008

Mengharap Zakat Jadi Mayat

Begitulah nasib kedua puluh satu perempuan di Pasuruhan. Ingin mendapatkan Rp 30.000,00, nyawa jadi taruhan. Jika sudah begini, siapa yang akan disalahkan? Tidak adakah sistem pembagian yang lebih menusiawi?
Tentu saja para perempuan itu hanya ingin berjuang untuk mendapatkan sesuap dua suap nasi pengganjal perut manakala harga-harga kebutuhan hidup semakin mencekik. Uang Rp 30.000,00 takkan dapat memenuhi semua kebutuhan mereka. Namun, Rp 30.000 sangatlah berharga di saat seperti ini. Mana mungkin mereka rela berdesak-desakan seperti itu jika mereka tidak sangat membutuhkan uang itu. Mana mungkin mereka datang jauh-jauh ke rumah sang pemberi zakat jika mereka tidak kesrakat. Tak banyak keinginan mereka. Mendapatkan uang sejumlah itu demi dapur agar tetap ngebul. Namun kenyataannya, bukan uang yang mereka dapatkan, melainkan nyawa hilang lantaran berdesak-desakan.
Wahai para empunya harta, tidakkah ada cara yang lebih manusiawi? Haruskah kalian menyiksa mereka demi sebuah "nama baik", "kehormatan", dan "pujian"?

Melangkah dan Melangkah

Hari ini ada satu peristiwa yang pantas dicatat. Itulah mengapa saya kembali membuka blog yang telah lama saya abaikan.
Ketika saya mengikuti sebuah acara di kampung, ada seorang gadis yang benar-benar mengagumkan. Gadis itu bercerita tentang pengalamannya dengan sangat gamblang tanpa merasa takut ataupun malu. Dia menceritakan keadaannya selama dua tahun terakhir. Depresi berat telah hampir merenggut masa remajanya. Berkali-kali dia harus masuk Puri Nirmala (sebuah klinik untuk orang-orang yang mengalami depresi berat). Padahal usianya baru belasan tahun. Obat anti depresi tak pernah lepas dari kesehariannya, sampai-sampai badannya menggelembung. Begitulah, selama dua tahun ini hari-harinya selalu diwarnai kegamangan. Hidup ini untuk apa? Itu pertanyaan yang muncul di sela-sela kegamangannya. Dan, dahsyatnya, dia telah menemukan jawabannya, yakni: HIDUP INI UNTUK BERKARYA BAGI SESAMA, KARENANYA KITA HARUS SELALU MELANGKAH DAN TIDAK BOLEH SEDIKIT PUN MUNDUR! MELANGKAH DAN MELANGKAH! Begitulah. Pada akhirnya, semboyan itulah yang bisa membangkitkan dia dari keterpurukannya.
Nah, beranikah kita berbuat seperti gadis itu, mengakui siapa diri kita yang sebenarnya dengan segala kelemahan yang ada di hadapan orang lain?

Jumat, 04 April 2008

Delapan Gelas Air Sehari, Mitos?

Kaget benar saya ketika membaca artikel dari sebuah situs bahwa minum delapan gelas air sehari hanyalah mitos. Gila benar! Bagaimana mungkin pernyataan yang selalu didengung-dengungkan para urolog itu hanyalah mitos. Benar-benar sulit dimengerti! Bahkan kata Dr. Stanley Goldfarb serta Dr. Dan Negoianu dari Divisi Renal, Elektrolit dan Hypertensi Universitas Pennsylvania Philadelphia, tak ada satu hasil riset pun yang berkaitan langsung dengan manfaat air putih, atau dengan kata lain tak ada satu pun riset yang menganjurkan bahwa orang sehat memang membutuhkan rata-rata delapan gelas air minum per hari. Mereka juga menegaskan bahwa meminum banyak air akan membuat Anda membuang lebih banyak melalui ginjal, namun tidak berarti bahwa Anda juga membuang lebih banyak racun. Menurut mereka lagi nih, ¨Tugas ginjal adalah membersihkan racun, itulah dilakukan ginjal. Mereka melakukannya dengan sangat efektif dan secara independen, tanpa tergantung seberapa banyak air yang Anda minum. Ketika Anda minum banyak, yang anda lakukan hanyalah mengeluarkan banyak urin tetapi tidak racun yang terkandung dalam urin itu tidaklah banyak." Wah ... bisa gempar seluruh jagad jika apa yang mereka katakan itu memang benar.