Rasanya nama "angkringan" memang begitu dekat dengan orang-orang Yogya. Banyak komunitas pakai nama itu. Saya pun menamai blog ini "angkringan" karena beberapa alasan. Seorang murid saya dari Kanada pernah menulis bahwa angkringan menjadi tempat yang mempertemukan dan mempersamakan orang-orang dengan asal, agama, tingkat sosial atau ekonomi dan okupasi berbeda. Bisa bertemu tukang becak, mahasiswa, seniman, bahkan peneliti bersama di satu tempat.
Harapan saya, di blog ini saya bisa berbagi sesuatu dengan siapa saja, dalam bentuk apa saja, dan tentang apa saja. Begitulah kira-kira.
2 komentar:
Angkringan memang identik dengan Yogya. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kebanyakan yang menjadi tukang angkringan itu orang Klaten? Dan yang ngangkring itu malah orang Yogya sendiri.
Selamat meramaikan blogosphere. Keep blogging!
yak.. yak.. aku melu ngangkring metingkring ya mbak :D btw, blognya njenengan boleh aku link ya mbak :D
Posting Komentar