Puisi berikut ini kuterima dari seorang sahabat, Budi Setiawan alias Wawan Jenggot, sebagai kado pernikahan kami. Suamiku membuatnya menjadi lagu. Pertama kali kami menyanyikannya bersama Jubing Kristianto di Rumah Budaya Tembi pada tanggal 13 Februari 2010
Biarlah air sungaiku bawa hatimu
temukan ikan di lautan
Saat gelap malam bintang jatuh
terangi jalan
Biarlah angin bawa cintaku padamu
tak seindah kuncup daun awal musim
Biarlah tanganku bimbingmu ke altar
dan bunga tumbuh menantang hidup
Biarlah semua berjalan
dengan seluruh napas kita
kian pelan
kian perlahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar